6 Pelajaran dari Sevilla vs Manchester United, dari Rekor Penalti Hingga Performa Fantastis Bono
Sevilla akhirnya mengakhiri perlawanan Manchester United dengan skor 2-1 di semifinal Liga Europa, Senin (17/08/2020) dini hari WIB.
Pertandingan antara Sevilla dengan United ini berlangsung dengan alot. Terlebih keduanya sepertinya tak tampil dalam performa terbaiknya.
Namun United bisa unggul lebih dahulu melalui titik penalti pada menit ke sembilan melalui Bruno Fernandes. Hadiah dari titik 12 pas diberikan setelah Diogo Carlos melanggar Marcus Rashford di kotak terlarang.
Sevilla akhirnya bisa membalas pada menit ke-26. Umpan silang Sergio Reguilon dari sayap kiri ke tiang jauh disambar oleh tendangan kaki kiri Suso.
Setan Merah sebenarnya mendapat beberapa peluang, khususnya di awal babak kedua melalui Anthony Martial. Namun performa apik Bono membuat United frustrasi.
Sevilla akhirnya bisa membalikkan kedudukan melalui pemain pengganti, Luuk de Jong, pada menit ke-78. Ia dengan mudah memasukkan bola hasil umpan silang Jesus Navas tanpa kawalan meski di dekatnya ada dua pemain Setan Merah.
Sevilla pun akhirnya menekuk Manchester United dengan skor 2-1. Jadi apa saja pelajaran dari duel semifinal Liga Europa ini?
PENchester United
Manchester United memang jagonya penalti pada musim 2019-20 ini. Di Premier League saja, mereka menjadi kolektor terbanyak gol dari titik putih.
Pasukan Ole Gunner Solskjaer tersebut mendapatkan total 14 penalti di pentas EPL. Mereka sukses mengkonversi 10 di antaranya.
Di liga Europa, mereka mendapatkan lima hadiah penalti. Itu yang terbanyak di antara tim-tim lainnya.
Dari dua kompetisi tersebut dan kompetisi lainnya, total mereka sudah mendapatkan 22 hadiah penalti. Jumlah ini cuma kalah dari torehan Barcelona pada musim 2015-16 silam (24 penalti) dari semua tim-tim yang ada di lima kompetisi teratas Eropa.
Ada Apa dengan Marcus Rashford?
Marcus Rashford menjadi starter di pertandingan ini. Ia dimainkan di sayap kiri.
Kecepatannya memang kembali. Ia tampak sangat diwaspadai betul oleh barisan pertahanan Sevilla.
Namun sepertinya tren penurunan performanya berlanjut di pertandingan ini. Ya, sebelumnya Rashford memang sudah disorot karena ia mendadak seperti tumpul. Sejak Premier League dimulai lagi, ia kesulitan mencetak gol secara reguler. Total ia cuma mengemas tiga gol.
Di laga ini, Rashford sebenarnya punya dua peluang emas. Satu, pada menit ketujuh, ketika ia sukses menerima umpan brilian dari Anthony Martial. Kendati sempt menembak dari jarak dekat, sebelum sepersekian detik kemudian dihajar tekel Diogo Carlos, bola sepakannya masih bisa ditepis Bono. Lebih tepatnya, bola mengarah tepat ke kiper tersebut.
Yang kedua adalah ketika di pertengahan laga ia mendapat kans berduel satu lawan satu dengan lawan dalam situasi serangan balik. Ia bisa mengecoh lawan dengan aksi step over-nya. Namun ketika ia sukses mengecoh lawan dan siap menembak, eh, bolanya ketinggalan.
Rashford sendiri terlihat tak banyak berkutik di laga ini. Justru aksi di depan malah lebih sering melibatkan Anthony Martial atau Mason Greenwood.
Sevilla Memang Real Madridnya Liga Europa
Real Madrid adalah penguasa Liga Champions. Mereka adalah tim tersukses di kompetisi paling elit di Benua Biru tersebut.
Los Blancos tercatat 13 kali memenangkan trofi Si Kuping Besar itu. Pesaing terdekatnya adalah AC Milan dengan koleksi tujuh gelar juara.
Sementara itu di Liga Europa, Sevilla adalah Madridnya kompetisi kelas dua di Eropa tersebut. Sebab mereka sejauh ini telah lima kali menjadi juara.
Hebatnya, tiga di ataranya mereka raih secara beruntun yakni tahun 2014, 2015, dan 2016. Dua gelar sebelumnya mereka catatkan pada tahun 2006-07.
Ada empat tim yang koleksi gelar juaranya di Liga Europa mendekati Sevilla. Mereka adalah Juventus, Liverpool, Inter Milan, dan Atletico Madrid. Mereka semua sama-sama mengemas tiga gelar juara.
Kutukan Semifinal?
Manchester United sepertinya terkena kutukan pada musim 2019-20 ini. Mereka selalu tak bisa sampai di final di tiap turnamen yang mereka ikuti.
Dengan kegagalan di semifinal Liga Europa ini, berarti pasukan Ole Gunnar Solskjaer sudah tiga kali tersandung sebelum masuk ke final. Mereka sebelumnya tereliminasi di ajang FA Cup dan Carabao Cup.
Di Carabao Cup, alias EFL Cup, mereka dipermak oleh Manchester City dengan agregat 3-2. Sementara di FA Cup, mereka dihentikan Chelsea dengan skor 3-1.
Performa Fantastis Bono
Bukan, ia bukan Bono yang terkenal dengan Band U2 itu. Yang ini adalah kiper yang berasal dari Maroko.
Nama aslinya adalah Yassine Bounou. Kiper berusia 29 tahun ini akrab disapa Bono.
Ia berulang kali menggagalkan peluang emas Manchester United. Awalnya adalah tendangan keras Rashford, meski pada akhirnya ia dijebol melalui tendangan penalti.
Lalu ada tendangan keras Bruno Fernandes dari luar kotak penalti. Di babak kedua, ia setidaknya tiga kali menggagalkan peluang emas dari United di 10 menit pertama. Semuanya dari situasi one-on-one.
Tanpanya, Sevilla sudah pasti keok di pertandingan ini. Ia layak dijadikan Man of the Match.
Lini Serang Mandul
Lini serang Manchester United sangat menyeramkan. Mereka dihuni para pemain muda dan berbahaya.
Namun mereka kesulitan untuk bisa mencetak gol. Dalam laga lawan Sevilla ini contohnya, mereka mencatatkan 20 percobaan tembakan dan tujuh tepat sasaran.
Namun cuma bisa mencetak satu gol saja. Itu pun dari titik penalti.
Di laga sebelumnya lawan Copenhagen juga sama. Mereka mencatatkan 26 percobaan tembakan dan 14 tepat sasaran. Tapi mereka cuma menang 1-0 saja, dan lagi-lagi itu cuma melalui titik penalti.
Ada PR besar yang harus dikerjakan Ole Gunnar Solskjer di skuat Manchester United pada masa pra musim ini.
Nah, di saat Manchester United harus pulang dengan tangan hampa ke Inggris, Sevilla akan terus melangkah ke final Liga Europa. Mereka akan menghadapi pemenang Inter Milan vs Shakhtar Donetsk.